Glioblastoma: Pengertian, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

penyakit glioblastoma
Foto: Mengulas Seputar Penyakit Glioblastoma

Newsartstory.com - Glioblastoma: Pengertian, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan. Penyakit adalah salah satu yang bisa merusak Kesehatan diri kita. Oleh sebab itu pentingnya untuk menjaga kesehatan. Apalagi jika terjadi penyakit Glioblastoma. Lantas apa itu Glioblastoma?

Pengertian Glioblastoma

Glioblastoma (GBM) adalah jenis kanker otak yang paling agresif dan sering terjadi pada dewasa. Tumor ini berkembang dari sel-sel glial, yaitu sel yang mendukung dan memberi nutrisi pada neuron (sel saraf). Glioblastoma dikenal sebagai tumor otak stadium tinggi, dengan tingkat pertumbuhan yang sangat cepat dan kemampuan untuk menyebar ke jaringan otak sekitar.

Glioblastoma biasanya terjadi di otak besar (sering pada bagian frontal atau temporal), namun bisa juga ditemukan di area lain. Dengan diagnosis yang sering terlambat, glioblastoma memiliki prognosis yang buruk jika dibandingkan dengan jenis kanker lainnya. Meskipun demikian, penelitian dalam pengobatan dan terapi untuk glioblastoma terus berkembang.

Gejala Glioblastoma

Gejala glioblastoma dapat bervariasi tergantung pada lokasi tumor di otak, tetapi beberapa gejala umum yang sering muncul meliputi:

● Sakit Kepala: Sakit kepala yang parah dan terus-menerus, sering kali menjadi gejala awal.

● Perubahan Mental: Gangguan pada perilaku, suasana hati, atau kemampuan kognitif. Ini dapat mencakup kebingungan, kesulitan berkonsentrasi, atau masalah memori.

● Kejang: Penderita glioblastoma sering mengalami kejang, terutama pada tahap awal penyakit.

● Kelemahan atau Kesulitan Berbicara: Tergantung pada lokasi tumor, gejala motorik dan bicara seperti kelemahan di tangan atau kaki, kesulitan berbicara, atau kesulitan berjalan bisa terjadi.

● Mual dan Muntah: Terkadang disebabkan oleh peningkatan tekanan di dalam otak.

Penyebab dan Faktor Risiko

Penyebab pasti glioblastoma masih belum sepenuhnya dipahami. Namun, beberapa faktor yang diduga dapat meningkatkan risiko terjadinya glioblastoma adalah:

● Usia: Glioblastoma lebih sering terjadi pada orang dewasa, terutama yang berusia 45 tahun ke atas.

● Jenis Kelamin: Laki-laki memiliki risiko yang sedikit lebih tinggi dibandingkan perempuan.

● Genetik: Kondisi genetik tertentu, seperti sindrom Li-Fraumeni, dapat meningkatkan risiko glioblastoma.

● Penyinaran: Paparan radiasi ke kepala, seperti yang dilakukan pada pengobatan kanker sebelumnya, dapat meningkatkan risiko glioblastoma.

Diagnosis Glioblastoma

Diagnosis glioblastoma memerlukan serangkaian pemeriksaan medis, yang meliputi:

● Pemeriksaan Neurologis: Dokter akan memeriksa fungsi saraf untuk mendeteksi perubahan yang menunjukkan masalah otak.

● Pencitraan Otak:

● MRI (Magnetic Resonance Imaging): MRI otak adalah tes pencitraan utama untuk mendeteksi tumor otak, termasuk glioblastoma. Pemeriksaan ini memberikan gambaran rinci mengenai lokasi dan ukuran tumor.

● CT Scan: CT scan juga dapat digunakan untuk melihat tumor otak, meskipun MRI lebih akurat.

● Biopsi: Prosedur ini melibatkan pengambilan sampel jaringan tumor untuk diperiksa di laboratorium dan mengonfirmasi apakah tumor tersebut adalah glioblastoma.

Pengobatan Glioblastoma

Pengobatan glioblastoma melibatkan kombinasi beberapa pendekatan untuk memperlambat pertumbuhan tumor dan meredakan gejala. Pengobatan utama meliputi:

● Pembedahan: Pembedahan untuk mengangkat sebagian atau seluruh tumor adalah langkah pertama dalam pengobatan glioblastoma, meskipun sulit untuk mengangkat seluruh tumor karena lokasi dan infiltrasi ke jaringan otak yang sehat.

● Radiasi: Setelah pembedahan, radiasi digunakan untuk menghancurkan sel-sel tumor yang tersisa dan untuk memperlambat pertumbuhannya.

● Kemoterapi: Obat kemoterapi, seperti temozolomide, sering diberikan setelah pembedahan dan radiasi untuk mengurangi pertumbuhan tumor. Obat ini dapat diberikan dalam bentuk pil atau injeksi.

● Terapi Target: Beberapa terapi terbaru mencoba menargetkan sel-sel tumor secara langsung, dengan memanfaatkan pendekatan yang lebih spesifik pada mekanisme molekuler tumor.

● Imunoterapi: Penelitian tentang imunoterapi, yang melibatkan stimulasi sistem kekebalan tubuh untuk menyerang tumor, juga terus berkembang sebagai bagian dari pendekatan pengobatan glioblastoma.

Meskipun pengobatan ini dapat membantu memperpanjang hidup pasien, glioblastoma tetap merupakan penyakit yang sangat menantang untuk diobati dengan tingkat kelangsungan hidup yang rendah. Pasien dengan glioblastoma biasanya menjalani perawatan paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.

Prognosis dan Harapan Hidup

Prognosis bagi penderita glioblastoma umumnya tidak menguntungkan. Rata-rata harapan hidup pasien setelah diagnosis adalah sekitar 12 hingga 15 bulan, meskipun beberapa pasien yang merespons pengobatan dengan baik dapat bertahan lebih lama. Faktor-faktor yang mempengaruhi prognosis termasuk usia, lokasi tumor, dan apakah tumor dapat diangkat sepenuhnya.

Penelitian dan Masa Depan Pengobatan Glioblastoma

Penelitian tentang glioblastoma terus berkembang, dengan fokus pada pengembangan terapi baru yang lebih efektif dan lebih aman. Beberapa penelitian sedang mengeksplorasi penggunaan vaksin tumor, terapi gen, serta pengobatan berbasis sel induk. Selain itu, penggunaan teknologi baru dalam pencitraan dan biopsi cair (liquid biopsy) berpotensi untuk membantu diagnosis lebih awal dan memonitor respons terhadap pengobatan.

Kesimpulan

Glioblastoma adalah salah satu jenis kanker otak yang paling agresif dengan prognosis yang tidak menguntungkan. Diagnosis dan pengobatan yang cepat sangat penting dalam mengelola penyakit ini, meskipun upaya medis untuk memperpanjang hidup pasien terus berkembang.

Mengingat tantangan yang dihadapi dalam pengobatan glioblastoma, penelitian medis yang berkelanjutan adalah harapan utama untuk menemukan solusi yang lebih baik di masa depan. Haruslah menjaga kesehatan dan mencegah apapun yang masuk ke dalam tubuh kita terutama otak yang perlu diwaspadai.

Dapatkan informasi berita pilihan dari Newsartstory.com di platform Google News secara gratis
Baca Juga