Green Public Space: Upaya Keberlanjutan di Ruang Terbuka
September 06, 2024
Foto: Ruang terbuka (Green Public Space) Jakarta untuk masyarakat |
Newsartstory.com - Green Public Space: Upaya Keberlanjutan di Ruang Terbuka. Di era urbanisasi yang semakin pesat, kebutuhan akan ruang terbuka hijau menjadi semakin penting. Green Public Space (GPS) atau ruang publik hijau merujuk pada area yang dirancang dengan fokus pada keberlanjutan lingkungan, kesehatan masyarakat, dan peningkatan kualitas hidup.
Baca juga: Pilkada: Memahami Proses dan Pentingnya Pemilihan Kepala Daerah di IndonesiaPentingnya Green Public Space
1. Keberlanjutan LingkunganGreen Public Space (GPS) berfungsi sebagai paru-paru kota dengan menyediakan area hijau yang membantu menyerap polusi udara, mengurangi efek pulau panas urban, dan melindungi keanekaragaman hayati. Tanaman dan pohon dalam GPS menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen, berkontribusi pada penurunan emisi gas rumah kaca.
2. Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat
Penelitian menunjukkan bahwa akses ke ruang hijau dapat mengurangi stres, meningkatkan kesehatan mental, dan mendorong aktivitas fisik. GPS menyediakan tempat bagi warga untuk berolahraga, bersosialisasi, dan menikmati waktu di luar ruangan, yang penting bagi kesejahteraan fisik dan psikologis.
Baca juga: Dinasti Negara: Pembahasan Seputar Asian Value dan Kekuasan Politik
3. Peningkatan Kualitas Hidup
Green Public Space mempercantik lanskap perkotaan dan memberikan kesempatan untuk rekreasi. Ruang ini juga seringkali menjadi tempat penyelenggaraan acara komunitas dan festival, yang memperkuat ikatan sosial antarwarga.
Pohon dan vegetasi dalam GPS membantu menurunkan suhu udara dan mengurangi efek panas yang sering dirasakan di kawasan urban padat. Ini mengurangi kebutuhan akan pendingin udara, yang pada gilirannya menghemat energi dan mengurangi emisi karbon.
3. Peningkatan Kualitas Hidup
Green Public Space mempercantik lanskap perkotaan dan memberikan kesempatan untuk rekreasi. Ruang ini juga seringkali menjadi tempat penyelenggaraan acara komunitas dan festival, yang memperkuat ikatan sosial antarwarga.
Manfaat Green Public Space
1. Pengendalian Iklim MikroPohon dan vegetasi dalam GPS membantu menurunkan suhu udara dan mengurangi efek panas yang sering dirasakan di kawasan urban padat. Ini mengurangi kebutuhan akan pendingin udara, yang pada gilirannya menghemat energi dan mengurangi emisi karbon.
Baca juga: Dumb Phone: Kembali ke Dasar dalam Era Penggunaan Ponsel
2. Peningkatan Estetika Kota
GPS menambah keindahan visual kota dan menciptakan ruang yang menyenangkan untuk dinikmati. Taman, kebun, dan jalur hijau memberikan variasi dalam desain urban yang seringkali didominasi oleh beton dan aspal.
3. Pengelolaan Air Hujan
Ruang hijau membantu dalam manajemen air hujan dengan menyerap dan menyaring air yang turun. Ini mengurangi risiko banjir dan polusi air, serta membantu menjaga kualitas sumber daya air.
2. Peningkatan Estetika Kota
GPS menambah keindahan visual kota dan menciptakan ruang yang menyenangkan untuk dinikmati. Taman, kebun, dan jalur hijau memberikan variasi dalam desain urban yang seringkali didominasi oleh beton dan aspal.
3. Pengelolaan Air Hujan
Ruang hijau membantu dalam manajemen air hujan dengan menyerap dan menyaring air yang turun. Ini mengurangi risiko banjir dan polusi air, serta membantu menjaga kualitas sumber daya air.
Langkah-Langkah Pengembangan Green Public Space
1. Perencanaan dan Desain
Baca juga: Viral dengan "Flexing" dalam Hidup, Simak Seputar Flexing
Perencanaan GPS harus mempertimbangkan kebutuhan komunitas, tipe vegetasi yang sesuai dengan iklim lokal, dan integrasi dengan infrastruktur kota. Desain harus mencakup elemen seperti area bermain, jalur pejalan kaki, dan fasilitas umum yang mendukung berbagai aktivitas.
2. Partisipasi Komunitas
Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengelolaan Green Public Space atau GPS sangat penting. Masyarakat yang terlibat akan merasa lebih memiliki ruang tersebut dan lebih berkomitmen untuk menjaga dan merawatnya.
3. Pemeliharaan dan Keberlanjutan
Pengelolaan yang berkelanjutan mencakup pemeliharaan rutin, pengelolaan sumber daya, dan upaya untuk mengurangi dampak lingkungan negatif. Penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan, seperti penggunaan tanaman lokal dan teknologi hijau, dapat meningkatkan efisiensi dan dampak positif GPS.
Perencanaan GPS harus mempertimbangkan kebutuhan komunitas, tipe vegetasi yang sesuai dengan iklim lokal, dan integrasi dengan infrastruktur kota. Desain harus mencakup elemen seperti area bermain, jalur pejalan kaki, dan fasilitas umum yang mendukung berbagai aktivitas.
2. Partisipasi Komunitas
Melibatkan masyarakat dalam proses perencanaan dan pengelolaan Green Public Space atau GPS sangat penting. Masyarakat yang terlibat akan merasa lebih memiliki ruang tersebut dan lebih berkomitmen untuk menjaga dan merawatnya.
3. Pemeliharaan dan Keberlanjutan
Pengelolaan yang berkelanjutan mencakup pemeliharaan rutin, pengelolaan sumber daya, dan upaya untuk mengurangi dampak lingkungan negatif. Penerapan prinsip-prinsip keberlanjutan, seperti penggunaan tanaman lokal dan teknologi hijau, dapat meningkatkan efisiensi dan dampak positif GPS.
Baca juga: Mengenal Siklus Metagenesis Hidup
Jakarta masih kekurangan ruang hijau dibandingkan standar internasional. Saat ini, hanya sekitar 10% dari total area kota yang didedikasikan untuk ruang hijau, jauh dari target ideal 30% menurut banyak pakar urban.
Bagaimana Green Public Space di Jakarta?
Green Public Space (GPS) di Jakarta menghadapi tantangan dan peluang unik. Kota ini, yang dikenal dengan kepadatan penduduk dan urbanisasi cepat, berusaha meningkatkan ruang hijau untuk mengatasi masalah polusi dan kesehatan masyarakat.Kondisi Saat Ini yang dialami Jakarta diantaranya:
1. Ketersediaan Ruang HijauJakarta masih kekurangan ruang hijau dibandingkan standar internasional. Saat ini, hanya sekitar 10% dari total area kota yang didedikasikan untuk ruang hijau, jauh dari target ideal 30% menurut banyak pakar urban.
Baca juga: Apa Itu Ataraxia? Simak Seputar Ataraxia
2. Inisiatif dan Proyek
Pemerintah DKI Jakarta telah meluncurkan beberapa proyek untuk meningkatkan ruang publik hijau, seperti revitalisasi taman, pembangunan jalur hijau, dan peningkatan area terbuka seperti Taman Situ Babakan dan Taman Kota. Beberapa proyek juga termasuk penanaman pohon di trotoar dan ruang terbuka.
3. Tantangan
Kendala utama meliputi keterbatasan lahan, kebutuhan untuk integrasi dengan infrastruktur yang sudah ada, dan permasalahan dalam pengelolaan serta pemeliharaan ruang hijau. Terlebih lagi, pengembangan sering kali terhambat oleh kepentingan komersial dan tekanan populasi yang tinggi.
2. Inisiatif dan Proyek
Pemerintah DKI Jakarta telah meluncurkan beberapa proyek untuk meningkatkan ruang publik hijau, seperti revitalisasi taman, pembangunan jalur hijau, dan peningkatan area terbuka seperti Taman Situ Babakan dan Taman Kota. Beberapa proyek juga termasuk penanaman pohon di trotoar dan ruang terbuka.
3. Tantangan
Kendala utama meliputi keterbatasan lahan, kebutuhan untuk integrasi dengan infrastruktur yang sudah ada, dan permasalahan dalam pengelolaan serta pemeliharaan ruang hijau. Terlebih lagi, pengembangan sering kali terhambat oleh kepentingan komersial dan tekanan populasi yang tinggi.
Langkah Ke Depan Untuk Lebih Baik dalam Penerapan Green Public Space
1. Peningkatan Infrastruktur HijauBaca juga: Apa Itu Value Production? Perlukah Value Production Dalam Hidup?
Pengembangan lebih lanjut dari taman kota, jalur hijau, dan kebun komunitas dapat membantu menambah jumlah ruang hijau. Inovasi seperti taman atap dan taman vertikal juga dapat memanfaatkan ruang yang terbatas.
2. Partisipasi Masyarakat
Melibatkan komunitas dalam perencanaan dan pengelolaan GPS penting untuk memastikan bahwa ruang hijau memenuhi kebutuhan mereka dan dilestarikan dengan baik.
3. Kebijakan dan Regulasi
Penegakan kebijakan yang mendukung penciptaan dan pemeliharaan GPS, serta penetapan standar yang lebih ketat untuk pengembangan urban, akan mendukung keberlanjutan dan kualitas ruang publik hijau di Jakarta.
Dengan upaya yang terkoordinasi dan dukungan dari berbagai pihak, Jakarta dapat memperbaiki dan meningkatkan Green Public Space-nya untuk memberikan manfaat lingkungan dan sosial yang lebih besar.
Pengembangan lebih lanjut dari taman kota, jalur hijau, dan kebun komunitas dapat membantu menambah jumlah ruang hijau. Inovasi seperti taman atap dan taman vertikal juga dapat memanfaatkan ruang yang terbatas.
2. Partisipasi Masyarakat
Melibatkan komunitas dalam perencanaan dan pengelolaan GPS penting untuk memastikan bahwa ruang hijau memenuhi kebutuhan mereka dan dilestarikan dengan baik.
3. Kebijakan dan Regulasi
Penegakan kebijakan yang mendukung penciptaan dan pemeliharaan GPS, serta penetapan standar yang lebih ketat untuk pengembangan urban, akan mendukung keberlanjutan dan kualitas ruang publik hijau di Jakarta.
Dengan upaya yang terkoordinasi dan dukungan dari berbagai pihak, Jakarta dapat memperbaiki dan meningkatkan Green Public Space-nya untuk memberikan manfaat lingkungan dan sosial yang lebih besar.
Baca juga: Kenali Seseorang Dengan "Ambitious Dreamer"
1. Taman dan Kebun
Taman Kota: Ruang terbuka hijau yang sering dilengkapi dengan area bermain, jalur pejalan kaki, dan fasilitas rekreasi.
Kebun Komunitas: Area di mana penduduk dapat menanam tanaman, sayuran, dan bunga, yang juga berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial.
Apa Saja Sarana yang Dapat Dilakukan dengan Adanya Green Public Space?
Sarana Green Public Space (GPS) mencakup berbagai elemen yang dirancang untuk mendukung keberlanjutan lingkungan, kesehatan masyarakat, dan kualitas hidup. Berikut adalah beberapa sarana utama dalam GPS:1. Taman dan Kebun
Taman Kota: Ruang terbuka hijau yang sering dilengkapi dengan area bermain, jalur pejalan kaki, dan fasilitas rekreasi.
Kebun Komunitas: Area di mana penduduk dapat menanam tanaman, sayuran, dan bunga, yang juga berfungsi sebagai pusat kegiatan sosial.
Baca juga: Pernah Alami Perasaan Anemoia? Inilah Seputar Anemoia
2. Jalur Hijau
Jalur Pejalan Kaki: Area yang dirancang untuk pejalan kaki, sering kali dikelilingi oleh vegetasi, yang mendorong aktivitas fisik dan mobilitas.
Jalur Sepeda: Rute yang aman untuk sepeda, sering dilengkapi dengan elemen hijau untuk mengurangi polusi dan meningkatkan kenyamanan berkendara.
3. Ruang Terbuka Publik
Plaza dan Alun-Alun: Area terbuka yang sering digunakan untuk acara komunitas, pasar, dan pertemuan publik, dengan penambahan elemen hijau untuk meningkatkan kenyamanan.
Area Piknik: Ruang dengan fasilitas seperti meja dan bangku yang dikelilingi oleh vegetasi, ideal untuk berkumpul dan bersantai.
2. Jalur Hijau
Jalur Pejalan Kaki: Area yang dirancang untuk pejalan kaki, sering kali dikelilingi oleh vegetasi, yang mendorong aktivitas fisik dan mobilitas.
Jalur Sepeda: Rute yang aman untuk sepeda, sering dilengkapi dengan elemen hijau untuk mengurangi polusi dan meningkatkan kenyamanan berkendara.
3. Ruang Terbuka Publik
Plaza dan Alun-Alun: Area terbuka yang sering digunakan untuk acara komunitas, pasar, dan pertemuan publik, dengan penambahan elemen hijau untuk meningkatkan kenyamanan.
Area Piknik: Ruang dengan fasilitas seperti meja dan bangku yang dikelilingi oleh vegetasi, ideal untuk berkumpul dan bersantai.
Baca juga: Simak Perbedaan Antara Milenial dan Generasi Z
Area Bermain: Ruang ini berguna untuk orang-orang melakukan kegiatam bermain bersama teman, baik itu permainan tradisional maupun modern.
4. Fasilitas Penunjang
Tempat Duduk dan Pergola: Struktur yang menyediakan tempat untuk bersantai di luar ruangan, sering kali di bawah naungan tanaman rambat.
Fasilitas Kebersihan: Tempat sampah, toilet umum, dan sumber air bersih untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan pengunjung.
5. Elemen Ekologis
Kolam dan Danau Buatan: Berfungsi untuk pengelolaan air hujan dan sebagai habitat bagi flora dan fauna lokal.
Area Bermain: Ruang ini berguna untuk orang-orang melakukan kegiatam bermain bersama teman, baik itu permainan tradisional maupun modern.
4. Fasilitas Penunjang
Tempat Duduk dan Pergola: Struktur yang menyediakan tempat untuk bersantai di luar ruangan, sering kali di bawah naungan tanaman rambat.
Fasilitas Kebersihan: Tempat sampah, toilet umum, dan sumber air bersih untuk menjaga kebersihan dan kenyamanan pengunjung.
5. Elemen Ekologis
Kolam dan Danau Buatan: Berfungsi untuk pengelolaan air hujan dan sebagai habitat bagi flora dan fauna lokal.
Baca juga: Mengenal Generasi X Nike Ardilla
Dinding Hijau dan Taman Atap: Penggunaan tanaman vertikal dan atap hijau untuk meningkatkan kualitas udara dan mengurangi efek panas urban.
6. Fitur Edukasi dan Interaktif
Area Edukasi Lingkungan: Tempat di mana pengunjung dapat belajar tentang ekosistem lokal, keberlanjutan, dan pelestarian lingkungan.
Instalasi Seni dan Informasi: Menampilkan seni yang terinspirasi oleh alam dan informasi tentang flora dan fauna lokal.
7. Infrastruktur Hijau
Pohon dan Tanaman: Menyediakan naungan, mengurangi polusi, dan meningkatkan estetika ruang.
Sistem Irigasi Berkelanjutan: Teknologi yang mendukung penggunaan air secara efisien untuk perawatan tanaman.
Setiap elemen ini dirancang untuk meningkatkan fungsi dan estetika ruang publik, mendukung keberlanjutan lingkungan, serta memfasilitasi interaksi sosial dan kegiatan komunitas.
Dinding Hijau dan Taman Atap: Penggunaan tanaman vertikal dan atap hijau untuk meningkatkan kualitas udara dan mengurangi efek panas urban.
6. Fitur Edukasi dan Interaktif
Area Edukasi Lingkungan: Tempat di mana pengunjung dapat belajar tentang ekosistem lokal, keberlanjutan, dan pelestarian lingkungan.
Instalasi Seni dan Informasi: Menampilkan seni yang terinspirasi oleh alam dan informasi tentang flora dan fauna lokal.
7. Infrastruktur Hijau
Pohon dan Tanaman: Menyediakan naungan, mengurangi polusi, dan meningkatkan estetika ruang.
Sistem Irigasi Berkelanjutan: Teknologi yang mendukung penggunaan air secara efisien untuk perawatan tanaman.
Setiap elemen ini dirancang untuk meningkatkan fungsi dan estetika ruang publik, mendukung keberlanjutan lingkungan, serta memfasilitasi interaksi sosial dan kegiatan komunitas.
Baca juga: Apa Itu Generasi Tempe? Simak Seputar Generasi Tempe
GPS dapat menjadi aset berharga dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang sehat dan harmonis. Semoga aja Green Public Space ini menjadi lebih luas di daerah jakarta dan sekitarnya.
Baca juga: Pola Pikir Generasi Milenial Untuk Sebuah Teknologi
Kesimpulan
Green Public Space adalah komponen krusial dalam perencanaan kota yang berkelanjutan. Selain manfaat lingkungan, GPS memberikan keuntungan besar bagi kesehatan dan kualitas hidup masyarakat. Dengan perencanaan yang cermat, keterlibatan komunitas, dan pemeliharaan yang berkelanjutan.GPS dapat menjadi aset berharga dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang sehat dan harmonis. Semoga aja Green Public Space ini menjadi lebih luas di daerah jakarta dan sekitarnya.
Baca juga: Pola Pikir Generasi Milenial Untuk Sebuah Teknologi
Apalagi kabar nostalgia di GBK (Gelora Bung Karno) sedang adanya anak muda melakukan permainan tradisional di era anak 90-an! Mau ikutan main juga? Kabarnya setiap hari jumat dan minggu sekitar jam 7 malam, entahlah sampai kapan akan ada selamanya disana, jadi mari ramaikan kembali permainan anak 90-an di GBK!
Simak berita dan informasi lainnya di Google News
Donasi Untuk Penulis