Mengenal Gender Dysphoria di Lingkungan Sekitar

Gender Dysphoria
Foto: Mengenal Apa Itu Gender Dysphoria

Newsartstory.com - Mengenal Gender Dysphoria di Lingkungan Sekitar. Tahukah kamu apa itu gender dysphoria? Pernahkah kalian mendengar kata tersebut? Tentunya ini ada hubungannya dengan lingkungan sekitar yang sedang terjadi saat sekarang.

Baca juga: Apa Itu Detox ? Simak Seputar Detox Untuk Kesehatan

Apa Itu Gender Dysphoria?

Gender dysphoria adalah kondisi psikologis di mana seseorang mengalami ketidaknyamanan atau stres yang signifikan karena perasaan bahwa identitas gender mereka tidak sesuai dengan jenis kelamin yang mereka lahirkan.

Orang dengan gender dysphoria mungkin merasa bahwa mereka seharusnya dilahirkan dengan jenis kelamin yang berbeda atau bahwa mereka adalah jenis kelamin yang berbeda dari yang mereka tunjukkan secara fisik.

Baca juga: Mengenal Siklus Metagenesis Hidup

Gejala gender dysphoria dapat bervariasi dari orang ke orang, tetapi umumnya termasuk ketidakpuasan terhadap tubuh mereka, keinginan untuk memiliki karakteristik seksual primer atau sekunder dari jenis kelamin yang berbeda, dan ketidaknyamanan sosial atau psikologis yang disebabkan oleh ketidakcocokan antara identitas gender internal mereka dan jenis kelamin yang diduga oleh masyarakat atau lingkungan mereka.

Apa Penyebab Terjadinya Gender Dysphoria?

Dalam diri manusia beberapa ingin merubah sesuatu yang ia inginkan selama ini, tetapi terhalang dengan lingkungan sekitar. Penyebab gender dysphoria belum sepenuhnya dipahami secara pasti, tetapi terdapat beberapa faktor yang mungkin berperan dalam perkembangan kondisi ini:

Baca juga: Social Life: Pembahasan Mengenai Lingkungan, Kesetaraan Gender Dan Jenis Kelamin

1. Kombinasi Faktor Genetik dan Lingkungan: Beberapa penelitian menunjukkan adanya faktor genetik yang dapat mempengaruhi identitas gender seseorang. Selain itu, lingkungan sosial dan pengalaman hidup juga dapat berperan dalam bagaimana seseorang mengidentifikasi diri mereka terhadap gender.

2. Perbedaan Struktur Otak: Penelitian neurologis menunjukkan bahwa ada perbedaan dalam struktur atau aktivitas otak di antara individu dengan gender dysphoria. Meskipun ini masih dalam penelitian awal dan tidak bisa dijadikan patokan tunggal untuk diagnosis, penelitian ini memberikan wawasan bahwa ada aspek biologis yang mungkin terlibat.

3. Teori Psikologis: Beberapa teori psikologis mengemukakan bahwa gender dysphoria dapat berkembang akibat ketegangan antara identitas gender internal seseorang dengan peran gender yang ditetapkan oleh masyarakat atau lingkungan sekitar.

Baca juga: Pernah Alami Perasaan Anemoia? Inilah Seputar Anemoia

4. Pengalaman Trauma atau Stres: Pengalaman traumatis atau stres berat, terutama terkait dengan gender atau identitas gender, dapat mempengaruhi perkembangan gender dysphoria pada individu tertentu.

5. Keterkaitan dengan Kondisi Kesehatan Mental Lainnya: Beberapa kondisi kesehatan mental, seperti depresi atau kecemasan, juga dapat menjadi faktor risiko atau terkait dengan gender dysphoria.

Penting untuk diingat bahwa setiap individu yang mengalami gender dysphoria mungkin memiliki pengalaman dan penyebab yang berbeda. Pemahaman yang lebih mendalam tentang faktor-faktor ini dapat membantu dalam memberikan dukungan yang tepat dan strategi intervensi yang sesuai bagi individu yang mengalami kondisi ini.

Baca juga: Apa Itu Mindfulness? Jaga Mental Health Dalam Hidup

Perlu dicatat bahwa gender dysphoria bukanlah gangguan mental tetapi merupakan kondisi psikologis yang bisa mempengaruhi kesejahteraan seseorang secara signifikan. Banyak individu dengan gender dysphoria mendapatkan dukungan dari terapis atau spesialis kesehatan mental untuk mengelola gejala dan membuat keputusan yang terbaik untuk kehidupan mereka.

Termasuk mungkin mempertimbangkan terapi hormon atau operasi untuk mengubah karakteristik seksual mereka secara fisik agar sesuai dengan identitas gender mereka.

Apa Ciri-Ciri Seseorang Memiliki Gender Dysphoria?

Gender dysphoria memiliki ciri-ciri atau gejala yang dapat bervariasi antara individu, namun umumnya melibatkan ketidakcocokan antara identitas gender internal seseorang dengan jenis kelamin yang ditugaskan saat lahir atau dengan karakteristik fisik yang dimiliki. Berikut adalah beberapa ciri-ciri umum gender dysphoria:

Baca juga: Alami Aging Manifest ? Simak Seputar Aging Manifest

1. Ketidakpuasan terhadap Tubuh: Individu mungkin merasa tidak nyaman atau tidak senang dengan karakteristik fisik yang dimiliki, seperti bentuk tubuh, suara, atau fitur seksual primer dan sekunder.

2. Identifikasi dengan Gender Lain: Ada perasaan kuat atau keyakinan bahwa identitas gender sebenarnya adalah jenis kelamin yang berbeda dari yang ditugaskan saat lahir. Misalnya, seorang individu yang ditugaskan sebagai laki-laki mungkin merasa bahwa sebenarnya mereka adalah perempuan.

3. Keinginan untuk Mengubah Karakteristik Seksual: Terdapat keinginan untuk memiliki karakteristik seksual dari jenis kelamin yang berbeda, seperti melalui terapi hormon atau operasi untuk mengubah penampilan fisik mereka agar sesuai dengan identitas gender mereka.

Baca juga: Alami Anxiety ? Ketahui Apa itu Anxiety

4. Stres atau Ketegangan yang Signifikan: Perasaan ketidaknyamanan atau stres yang berkepanjangan terkait dengan ketidakcocokan antara identitas gender internal dan peran gender yang ditetapkan oleh masyarakat atau lingkungan sekitar.

5. Gangguan dalam Kehidupan Sehari-hari: Gejala gender dysphoria dapat mengganggu kehidupan sehari-hari individu, seperti hubungan interpersonal, pekerjaan, atau kesehatan mental secara keseluruhan.

6. Perubahan Emosional: Individu mungkin mengalami perubahan emosional, seperti kecemasan, depresi, atau kesedihan yang berkaitan dengan ketidaknyamanan gender mereka.

7. Explorasi atau Eksperimen dengan Identitas Gender: Beberapa individu mungkin mencoba untuk mengubah penampilan atau mengadopsi peran gender yang lebih sesuai dengan identitas mereka, sebagai bagian dari proses eksplorasi atau penyesuaian.

Baca juga: Kalian Pengidap Bipolar ? Mengulas Seputar Gangguan Bipolar

Penting untuk dicatat bahwa tidak semua orang yang mengalami ketidakcocokan gender secara otomatis mengalami gender dysphoria. Diagnosis dan pengelolaan gender dysphoria harus dilakukan oleh profesional kesehatan mental atau dokter yang berpengalaman dalam masalah kesehatan gender.

Mendukung individu dengan cara yang empatik dan memahami dapat membantu mereka merasa lebih diterima dan didukung dalam perjalanan mereka untuk hidup sesuai dengan identitas gender mereka.

Cara Penanganan Gender Dysphoria

Penanganan gender dysphoria dapat melibatkan berbagai pendekatan, tergantung pada kebutuhan dan preferensi individu. Berikut beberapa cara untuk mengatasi gender dysphoria yakni:

Baca juga: Apa itu Cuddle ? Inilah Manfaat Cuddle dalam Hubungan

1. Konseling atau Terapi: Terapi psikologis dapat membantu individu dalam menjelajahi dan memahami identitas gender mereka, serta dalam mengembangkan strategi untuk mengelola gejala gender dysphoria.

2. Dukungan Sosial: Dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan LGBT+ dapat sangat membantu dalam memahami dan menerima identitas gender individu, serta mengurangi isolasi sosial.

3. Intervensi Medis: Beberapa individu mungkin memilih untuk menjalani terapi hormon atau operasi untuk mengubah karakteristik seksual mereka agar sesuai dengan identitas gender mereka. Intervensi ini harus dilakukan di bawah pengawasan profesional kesehatan yang berpengalaman.

4. Penyesuaian Identitas Gender: Memulai atau menyelesaikan proses untuk hidup sesuai dengan identitas gender yang diinginkan, termasuk mengubah nama, penampilan, dan peran sosial, dapat membantu individu merasa lebih autentik dan nyaman.

Baca juga: Alami Catcalling ? Pengertian Apa Itu Catcalling ?

5. Edukasi dan Informasi: Pendidikan tentang gender dysphoria dan tantangan yang mungkin dihadapi oleh individu transgender atau non-biner dapat membantu masyarakat umum memahami dan memberikan dukungan yang lebih baik.

6. Perawatan Diri: Menjaga kesehatan mental dan fisik secara umum sangat penting. Ini termasuk merawat tubuh dengan cara yang membuat individu merasa nyaman dengan diri mereka sendiri.

7. Dukungan Profesional: Menghubungi profesional kesehatan mental atau spesialis dalam kesehatan gender untuk mendapatkan bimbingan dan dukungan yang dibutuhkan.

Baca juga: Apa Itu Crab Mentality? Simak Seputar Crab Mentality

Setiap individu dapat merespons berbeda terhadap berbagai strategi ini. Penting untuk mendukung individu dalam menemukan cara yang paling cocok untuk mengelola gender dysphoria mereka, dengan mempertimbangkan preferensi pribadi dan kesejahteraan mereka.


Dapatkan informasi berita pilihan dari Newsartstory.com di platform Google News secara gratis
Baca Juga