Alami Hiperhidrosis? Simak Seputar Penderita Hiperhidrosis
Juli 26, 2024
 |
| Foto: Penderita hiperhidrosis (berkeringat berlebih) |
Newsartstory.com - Alami Hiperhidrosis? Simak Seputar Penderita Hiperhidrosis. Beberapa orang mungkin alami hiperhidrosis. Apalagi rasa panik yang datang secara berlangsung dan sering datang tanpa berhenti. Lantas apa itu hiperhidrosis? Apa ciri-ciri penderita hiperhidrosis?
Baca juga: Cari Tahu Seputar Kondisi Narkolepsi
Apa Itu Hiperhidrosis?
Hiperhidrosis adalah kondisi medis di mana seseorang mengalami keringat berlebih, yang tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh untuk mengatur suhu. Keringat berlebih ini biasanya terjadi pada area tertentu seperti telapak tangan, telapak kaki, ketiak, atau wajah.Hiperhidrosis bisa disebabkan oleh faktor genetik atau kondisi medis lainnya, dan dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Penanganan bisa melibatkan penggunaan antiperspiran yang lebih kuat, terapi, atau dalam beberapa kasus, prosedur medis seperti suntikan botox atau pembedahan.
Baca juga: Alami Hiperfobia? Inilah Seputar Hiperfobia
1. Keringat Berlebih: Keringat yang muncul berlebihan meski tidak disebabkan oleh panas atau aktivitas fisik.
2. Area Terkena: Biasanya terjadi di telapak tangan, telapak kaki, ketiak, dan wajah.
3. Frekuensi dan Durasi: Keringat berlebih bisa terjadi secara konsisten, setidaknya sekali seminggu, dan berlangsung selama lebih dari 6 bulan.
4. Gangguan Kegiatan Sehari-hari: Keringat berlebih dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti menulis atau memegang barang, dan berpotensi mempengaruhi interaksi sosial.
Apa Saja Ciri-Ciri Hiperhidrosis?
Untuk mengetahui seseorang atau diri kita mengalami hiperhidrosis, berikut ini ciri-ciri hiperhidrosis meliputi:1. Keringat Berlebih: Keringat yang muncul berlebihan meski tidak disebabkan oleh panas atau aktivitas fisik.
2. Area Terkena: Biasanya terjadi di telapak tangan, telapak kaki, ketiak, dan wajah.
3. Frekuensi dan Durasi: Keringat berlebih bisa terjadi secara konsisten, setidaknya sekali seminggu, dan berlangsung selama lebih dari 6 bulan.
4. Gangguan Kegiatan Sehari-hari: Keringat berlebih dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti menulis atau memegang barang, dan berpotensi mempengaruhi interaksi sosial.
Baca juga: Alami Hiperseks? Simak Seputar Hiperseksual
5. Tidak Berhubungan dengan Aktivitas atau Suhu: Keringat berlebih tidak selalu berhubungan dengan suhu atau aktivitas fisik.
6. Keringat Berlebih di Dua Sisi Tubuh: Gejala sering muncul di kedua sisi tubuh secara simetris, seperti kedua telapak tangan atau kedua telapak kaki.
Jika seseorang mengalami ciri-ciri ini dan merasa terganggu, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk penanganan lebih lanjut.
5. Tidak Berhubungan dengan Aktivitas atau Suhu: Keringat berlebih tidak selalu berhubungan dengan suhu atau aktivitas fisik.
6. Keringat Berlebih di Dua Sisi Tubuh: Gejala sering muncul di kedua sisi tubuh secara simetris, seperti kedua telapak tangan atau kedua telapak kaki.
Jika seseorang mengalami ciri-ciri ini dan merasa terganggu, disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional medis untuk penanganan lebih lanjut.
Cara Atasi Peyebab Hiperhidrosis
Mengatasi hiperhidrosis dapat dilakukan melalui beberapa pendekatan, tergantung pada tingkat keparahan dan area yang terkena. Berikut adalah beberapa cara yang bisa dipertimbangkan atau dicoba:Baca juga: Alami Ketosis? Simak Seputar Penyakit Ketosis
1. Antiperspiran: Gunakan antiperspiran yang mengandung aluminium klorida. Produk ini bisa membantu mengurangi produksi keringat dengan menyumbat kelenjar keringat.
2. Terapi Obat: Dokter mungkin meresepkan obat oral yang dapat membantu mengurangi keringat, seperti antikolinergik.
3. Botox: Suntikan botox dapat membantu dengan menghambat sinyal saraf yang merangsang kelenjar keringat, dan biasanya efektif selama beberapa bulan.
4. Iontophoresis: Prosedur ini menggunakan arus listrik ringan untuk mengurangi aktivitas kelenjar keringat, terutama pada telapak tangan dan kaki.
1. Antiperspiran: Gunakan antiperspiran yang mengandung aluminium klorida. Produk ini bisa membantu mengurangi produksi keringat dengan menyumbat kelenjar keringat.
2. Terapi Obat: Dokter mungkin meresepkan obat oral yang dapat membantu mengurangi keringat, seperti antikolinergik.
3. Botox: Suntikan botox dapat membantu dengan menghambat sinyal saraf yang merangsang kelenjar keringat, dan biasanya efektif selama beberapa bulan.
4. Iontophoresis: Prosedur ini menggunakan arus listrik ringan untuk mengurangi aktivitas kelenjar keringat, terutama pada telapak tangan dan kaki.
Baca juga: Apa Itu Detox ? Simak Seputar Detox Untuk Kesehatan
5. Terapi Laser: Menggunakan laser untuk menghancurkan kelenjar keringat di area tertentu.
6. Pembedahan: Dalam kasus yang parah, prosedur pembedahan untuk mengangkat kelenjar keringat atau memotong saraf yang mengendalikan kelenjar keringat bisa dipertimbangkan.
7. Perubahan Gaya Hidup: Menghindari pemicu keringat seperti makanan pedas atau stres, serta menggunakan pakaian yang menyerap keringat dapat membantu.
5. Terapi Laser: Menggunakan laser untuk menghancurkan kelenjar keringat di area tertentu.
6. Pembedahan: Dalam kasus yang parah, prosedur pembedahan untuk mengangkat kelenjar keringat atau memotong saraf yang mengendalikan kelenjar keringat bisa dipertimbangkan.
7. Perubahan Gaya Hidup: Menghindari pemicu keringat seperti makanan pedas atau stres, serta menggunakan pakaian yang menyerap keringat dapat membantu.
Baca juga: Ketahui Seputar Meltdown Sindrom
Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan pendekatan yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang dialami.
Konsultasikan dengan dokter untuk menentukan pendekatan yang paling sesuai dengan kondisi dan kebutuhan yang dialami.
Donasi Untuk Penulis
